Jumat, 24 Maret 2017

KARYA ILMIAH SEDERHANA MENGENAI BAHAYA ROKOK











BAB I

PENDAHULUAN

 1.1 Latar Belakang

Rokok menurut dokter sangat berbahaya bagi kesehatan. Banyak kandungan zat berbahaya didalam rokok. Hal itu sangat mengganggu kesehatan. Berbagai alasan faktor penyebab untuk merokok diatas biasanya kalah seandainya beradu argument dengan pakar yang ahli tentang potensi berbahaya atas apa timbulnya dari kebiasaan merokok baik bagi dirinya sendiri, orang lain dan lingkungan sangatlah ironis memang bahwa manusia sangat memperhatikan keseimbangan alam akibat proses pembakaran bahan bakar oleh industri yang mengeluarkan polusi, tetapi di lain pihak orang-orang dengan sengaja mengalihkan gas produksi pembakaran rokok ke paru-paru mereka tanpa sepengetahuan kita. Asap rokok akan menyebabkan kanker, serangan jantung, dan akan merusak diri kita dan orang.

Terutama remaja masa kini, masa remaja merupakan masa dimana seorang individu mengalami peralihan dari satu tahap ke tahap berikutnya dan mengalami perubahan baik emosi, tubuh, minat pola perilaku, dan juga penuh dengan masalah-masalah. Oleh karenanya, remaja sangat rentan sekali mengalami psikososial, yakni masalah psikis atau kejiwaan yang timbul sebagai akibat terjadinya perubahan sosial.

Sebenarnya seorang pelajar belum boleh merokok di kalangan sekolah, masyarakat atau kalangan yang lainnya. Karena hal ini dapat berdampak buruk pada kesehatannya, sekolahnya dan lain-lain. Biasanya hal ini di lakukan oleh para pelajar karena kondisi emosi mereka yang tidak stabil membuat mereka melakukan segala hal untuk melampiaskan emosinya. Populasi merokok pada usia dini sangatlah tinggi. Hal ini di sebabkan karena kurangnya penyuluhan tentang bahaya rokok di kalangan sekolah atau masyarakat, atau mungkin juga kurangnya kesadaran pada diri mereka sehingga mereka tidak memperhatikan bahayanya dan juga nanti kedepannya.

Kebiasaan  merokok  di  Indonesia  sangat  memprihatinkan. Setiap saat kita dapat menjumpai masyarakat dari berbagai usia, termasuk pelajar. Padahal, berbagai penelitian dan kajian yang telah di lakukan menunjukan bahwa rokok sangat membahayakan kesehatan. Bukan hanya membahayakan para perokok, asap rokok juga sangat berbahaya apabila di hirup oleh orang-orang yang berada di sekitarnya ( perokok pasif ). Bahkan sebagian penelitian menunjukkan bahwa para perokok pasif memiliki resiko kesehatan lebih tinggi dari pada para perokok itu sendiri. Penyakit-penyakit mulai dari menderita batuk hingga kanker paru-paru mengancam para perokok aktif maupun pasif.

Karena itu Penulis menyusun masalah yang berjudul “ Bahaya Merokok” agar dapat mengetahui akibatnya bagi pengguna.

1.2 Rumusan Masalah

Apa pengertian dari rokok ?
Apa saja ciri-ciri perokok ?
Bagaimana dampak rokok terhadap kesehatan ?

1.3 Tujuan Penulisan

Untuk menyadarkan para remaja akan bahaya merokok
Agar para remaja tahu tentang bahan kimia yang ada di rokok
Untuk membiasakan para remaja jauh dari rokok.

1.4 Metode Penulisan

Dalam menyusun makalah ilmiah ini penulisan menggunakan dua buah metode, yaitu internet dan metode bacaan.

1.5 Kegunaan Penelitian

Bagi penulis, penelitian ini dapat memberikan pemahaman yang lebih luas mengenai semua yang berhubungan dengan bahaya merokok.
Bagi Pembaca, penelitian ini dapat memberikan pengetahuan mengenai bahaya merokok.
Bagi Para Ilmuwan yang meneliti, Penelitian ini dapat memberikan tambahan data-data atau pernyataan-pernyataan mengenai bahaya merokok.

1.6 Sistematika Penelitian

Dalam bab ini. Sistematika yang penulis lakukan adalah sebagai berikut :

BAB I  Pendahuluan terdiri dari latar belakang penelitian, permasalahan, tujuan penelitian, metode penelitian dan kegunaan penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II  Berisi pembahasan tentang “ Bahaya Merokok “.

BAB III  Dalam bab ini dikemukakan tentang kesimpulan dan saran dari karya ilmiah yang berjudul Bahaya Merokok.

DAFTAR PUSTAKA

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Rokok

Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lain.

Ada dua jenis rokok, rokok yang berfilter dan tidak berfilter. Filter pada rokok terbuat dari bahan busa serabut sintetis yang berfungsi menyaring nikotin.

Bahan-bahan kimia yang terkandung pada rokok :

Nikotin : menyebabkan kecanduan, merusak jaringan otak, dan dara muda menggumpal.

Tar : menyebabkan kerusakan pada sel paru-paru, meningkatkan produksi dahak atau lendir di paru-paru, dan dapat menyebabkan kanker paru-paru.

Karbon monoksida : yang dapat mengurangi jumlah oksigen yang dapat di ikat dara, dan dan mengurangi transportasi dara dalam tubuh.

Zat kersinogen : dapat memicu pertumbuhan sel kanker dalam tubuh.

Zat iritan : dapat mengakibatkan batuk, kanker paru-paru, dan iritasi pada paru-paru.

2.2 Faktor alasan seorang remaja mulai merokok

Alasan seorang remaja mulai pertama kali merokok dari berbagai penelitian antara lain: rasa ingin coba-coba, ikut-ikutan, ingin tahu enaknya rokok, sekedar ingin merasakan, agar terlihat keren, meniru orang tua, iseng, menghilangkan ketegangan, kebiasaan saja untuk pergaulan, lambing kedewasaan, mencari inspirasi. Dan alasan lainya adalah sebagai penghilang stress, penghilang jenuh, sukar melepaskan diri, pengaruh lingkungan, iseng anti mulut asam, pencuci mulut, kenikmatan.

Bagi kebanyakan pelajar, mulai merokok di sebabkan oleh dorongan lingkungan. Contohnya saja, pelajar tersebut mulai merokok karena malu hati kepada teman-temannya yang merokok,  sehingga  ia pun mulai merokok dan akhirnya kebiasaan atau kecanduan dengan rokok. Kebanyakan pelajar juga beranggapan bahwa dengan merokok dirinya merasa hebat/maco, gaya, dan di akui. Padahal jika dia tidak pandai-pandai  menjaga dirinya, rokok adalah awal terjerumusnya seseorang kepada obat-obatan terlarang.

2.3 Ciri-ciri Perokok

Bibir dan gusi menjadi hitam
Kulit jadi hitam
Mata merah
Kukuh membiru
Pipih perokok terlihat kempok
Mudah terserang penyakit batuk
Nafas bau
Perokok terlihat tenang dengan asiknya mengisap rokok

2.4 Penyebab Remaja Merokok antara lain :

Pengaruh Orangtua

Salah satu temuan tentang remaja perokok adalah bahwa anak-anak muda yang berasal dari rumah tangga yang tidak bahagia, dimana orang tua tidak begitu memperhatikan anak-anaknya dan memberikan hukuman fisik yang keras lebih mudah untuk menjadi perokok dibanding anak-anak muda yang berasal dari lingkungan rumah tangga yang tidak bahagia.

Pengaruh Teman

Berbagai fakta mengungkapkan bahwa semakin banyak remaja merokok maka semakin besar kemungkinan teman-temannya adalah perokok juga dan demikian sebaliknya. Dari fakta tersebut ada dua kemungkinan yang terjadi, pertama remaja tadi terpengaruh oleh teman-temannya atau bahkan teman-teman remaja tersebut dipengaruhi oleh diri remaja tersebut yang akhirnya mereka semua menjadi perokok. Diantara remaja perokok terdapat 87% mempunyai sekurang- kurangnya satu atau lebih sahabat yang perokok begitu pula dengan remaja non perokok.

Faktor Kepribadian.

Orang mencoba untuk merokok karena alasan ingin tahu atau ingin melepaskan diri dari rasa sakit fisik atau jiwa, membebaskan diri dari kebosanan. Namun satu sifat kepribadian yang bersifat prediktif pada pengguna obat-obatan (termasuk rokok) ialah konformitas sosial. Orang yang memiliki skor tinggi pada berbagai tes konformitas sosial.

 Pengaruh Iklan.

Melihat iklan di media massa dan elektronik yang menampilkan gambaran bahwa perokok adalah lambang kejantanan atau glamour, membuat remaja seringkali terpicu untuk mengikuti perilaku seperti yang ada dalam iklan tersebut.

 2.5 Dampak Rokok

Dampak Rokok bagi diri sendiri
Merokok lebih banyak mendatangkan kerugian dibandingkan keuntungan bagi tubuh.
Menimbulkan sugesti kepada diri kita, bahwa jika kita tidak merokok mulut tidak enak dan asam.
Rasa ingin tahu, semangat untuk belajar, dan berbagai hal positif yang ada pada diri kita hilang ketika kita menjadi seorang perokok.
Bagi orang lain
Ketika kita sedang merokok, asap rokok kita dapat mengganggu orang lain dan juga menyebabkan polusi udara.
Menyebabkan seseorang yang dekat dengan kita menjadi perokok pasif.
Jika membuang puntung rokok sembarangan tanpa mematikan terlebih dahulu dapat menyebabkan kebakaran.
Menyebabakan menipisnya lapisan ozon.


2.4 Upaya Pencegahan

Beberapa upaya yang telah di lakukan pemerintah yaitu:
Upaya yang dilaksanakan oleh departemen kesehatan bukan suatu kampanye anti rokok, tetapi penyuluhan tentang hubungan rokok dengan kesehatan.
Sasaran yang ingin di jangkau adalah sasaran-sasaran terbatas, yaitu: petugas kesehatan, para pendidik, para murid sekolah, para pemuka, anak dan remaja, para wanita terutama ibu hamil.
Kegiatan di utamakan pada pencegahan bagi yang belum merokok.
Menanamkan pengertian tentang etika rokok.
Upaya yang di lakukan sekolah yaitu:
Para guru lebih ketat lagi dalam melakukan pengawasan dengan menyusuri tempat-tempat yang sering di jadikan tempat untuk merokok. Selain itu juga guru harus memberi sangsi tegas kepada siswa yang suka merokok agar siswa tersebut jera.

 BAB III

PENUTUP

 Kesimpulan

Kebiasaan merokok dikalangan remaja sangat membahayakan baik ditinjau dari segi pendidikan maupun kesehatan serta sosial ekonomi. Dipandang dari segi pendidikan sudah jelas bahwa hal ini akan mengganggu studinya, sedangkan dari segi kesehatan akibat kebiasaan merokok akan menyebabkan berbagai penyakit (serangan jantung, gangguan pernafasan, dan sebagainya). Dari segi ekonomi merupakan pengeluaran anggaran yang tidak perlu atau memboroskan.

 Saran

Setelah membaca karya tulis ilmiah ini, semoga masyarakat dapat tersadarkan akan bahaya rokok bagi kesehatan mereka dan segera meninggalkan kebiasaan merokok, agar kesehatan mereka tidak terganggu dan terhindar dari penyakit yang dapat mengancam jiwa mereka.

 DAFTAR PUSTAKA

Upaya Industri Rokok Kretek dalam Menghadapi Penerapan Ketentuan Kandungan Nikotin dan Tar. Disajikan oleh GAPRI pada pertemuan Teknis Intensifikasi Tembakau Voor-Oogst di Surakarta, 4 November 1999.
Sinaga, J. 1990. “ Tatakrama Periklanan di Indonesia Menyangkut Iklan Rokok”. Seminar Mengenai Rokok pada tanggal 28 Maret 1990. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar